#100DGC: Day-1

Bismillah.. Alhamdulillah, posting terakhir tentang pelatihan menjadi pribadi yang positif menjadi tulisan yang dipilih teman-teman di Rumah Belajar Literasi. Saya berharap tulisannya bisa memberi manfaat hingga di tataran aplikasi. Nah, tentunya saya harus mulai dari diri sendiri nih ya. Bismillah, saya coba mulai dari yang termudah yaitu kit yang ketiga:  100 Days Gratitude Challange.

Mulai hari ini,  saya akan mencoba menjalankan tantangan berikut (selengkapnya di posting sebelumnya):

Setiap hari, tuliskanlah minimal satu saja kebaikan yang kamu lihat/dengar/rasakan ada pada diri, pasangan, dan anak. Boleh ditambah dengan hal-hal lain yang kamu syukuri pada hari itu (optional). Lakukan hal ini secara terus-menerus (nggak bolong) selama seratus hari (semoga dapat menjadi habbit). Tantangan ini bertujuan untuk melatih diri melihat dan sadar dengan kebaikan-kebaikan meski kecil, dan semoga dapat melatih menguatkan neural pathway dari pikiran yang positif.

Nah, saya berencana menuliskan tantangan ini di blog, meski mungkin untuk hal yang terlalu pribadi akan saya private saja kenampakannya. Bismillah..

***

Cerita hari pertama..

Alhamdulillah, akhirnya mempraktikkan dialog Deutsch yang sudah dibuat di tempat les. Dialog ini sebetulnya merupakan kerja sama dengan seorang teman lainnya, tapi karena waktu les nya sudah habis, jadi di-PR-kan.  Kata gurunya dialog yang dibuat sudah cukup bagus dan schon lange (udah cukup panjang), cuma memang ada beberapa kesalahan gramatik. Mesti lebih memperhatikan kasusnya (dativ/akkusativ). Baiklah.. terima kasih ibu guru..

Terima kasih juga untuk my life partner yang hari ini pun bertanya “gimana les-nya hari ini”, mungkin beliau khawatir kalau saya akan bosen, karena (atas keputusanku sendiri) saya ambil level yang satu tingkat lebih mudah dari level yang sebelumnya sudah lulus. Alhamdulillah memang merasa pace nya agak lambat di kelas, tapi kuharap jadi lebih ada kesempatan untuk melatih berbicara di mana dalam hal ini saya merasa sangat kaku dan lebih banyak nge-blanknya. Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan untuk belajar di tempat les. hehe…

Si kecil yang selalu menakjubkan buat umma nya. Akhir-akhir ini Luthfan mulai suka manggil Umma sama bundanya, dan menyebut dirinya sendiri “boneka umma” hihi, karena bundanya juga sih suka nyebut-nyebut boneka sama Luthfan. heuehu. Nggak terasa sekarang sudah tiga tahun. Alhamdulillah tapi dia masih mau dipeluk sama bundanya.. Terima kasih untuk sesorean kemarin bunda ditemenin baca doa sorenya sambil dipeluk Luthfan..

 

#100DaysGratitudeChallange

 

Satu komentar di “#100DGC: Day-1

  1. Ping balik: BunCekIIP TelurTelur Week 4: My Mindmap & Update Telur – Catatan Keping Lensa

Tinggalkan komentar